CIANJUR|reaksinusantaranews.com – Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2023 di salah satu SD di Kabupaten Cianjur, yang seharusnya diterima oleh para pelajar, malah diduga dipotong oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Selain dipotong oleh oknum lain, oknum kepala sekolah, RH, pun diduga ikut serta menikmati uang PIP tersebut. RH diduga menguasai kartu ATM dan uang penerima yang tidak diberikan kepada penerima.
Plt. Kepala SD bersangkutan yang namanya enggan disebutkan membenarkan adanya permasalahan PIP di sekolahnya. Bahkan sebagai kepala sekolah, ia sudah memanggil oknum kepala sekolah dan orang tua siswa serta Komite Sekolah untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut
“Tanggal 9 September 2025 kami sudah melakukan mediasi dengan kepala sekolah itu, dan sudah membuat kesepakatan bahwa ia siap memulangkan uang yang dipakainya itu nanti pada Oktober 2025,” katanya.
Di tempat terpisah, guru operator sekolah yang berinisal W menjelaskan, selaku operator sekolah ia hanya memberikan data penerima bantuan PIP reguler kepada ibu kepala sekolah untuk mencairkan PIP aspirasi.
“Saya tidak tahu apa-apa. Buku tabungan, yang saya tahu dipegang oleh ibu kepala sekolah. Pencairan pun ole ibu kepala sekolah yang datang ke bank,” ujar W seraya menyebutkan, total penerima PIP aspirasi sebanyak 107 siswa-siswi
“Kemarin tanggal 9 September saya dan ibu kepala sekolah serta para orang tua berkumpul untuk menjelaskan kemana uang PIP tersebut. Ibu kepala sekolah pun menjelaskan kepada orang tua penerima bahwa uang tersebut dipakai untuk kepentingan pribadi sebanyak Rp38 juta, dan akan menggantinya pada Oktober 2025. Mudah-mudahan ibu kepala sekolah bisa menepati janjinya,” harap W.***