Pasien ODGJ di RC Repok Sukamahi-Sukaresmi Butuh Donasi

Berita Utama, Daerah171 Dilihat

Cianjur | reaksinusantaranews.com – Rumah Edukasi Pemberdayaan ODGJ Kreatif (Repok) yang dikenal Rumah Ceria (RC-) Repok di Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi butuh uluran tangan dari para dermawan.

Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan RC-Repok Sukamahi Yusuf mengatakan  selain menampung pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dihuni pula sejumlah jompo dan orang terlantar (OT) termasuk OT titipan dari Dinsos Cianjur.

“Bertambahnya penghuni  berdampak biaya makan sehari-hari membengkak. Anggaran makan  3 kali sehari dibiayai dengan swadaya dan sumbangan dari keluarga pasien ODGJ,” ujar Yusuf belum lama ini.

Dikatakannya, jumlah pasien ODGJ di RC Repok Sukamahi keluar masuk, di bulan Muharaman kemarin sebanyak 70 orang, kini terhitung seluruhnya sebanyak 65 orang, pasien mayoritas warga Cianjur, selebihnya dari luar daerah seperti dari Lampung, Aceh, Bandung, Sukabumi dan Jabodetabek.

“Pasien ODGJ rata-rata usia setara tingkat SLTA, penyebabnya bervariasi, seperti pengaruh narkoba, ekonomi, dan depresi,” ucapnya

Dalam pemberdayaan mental untuk terapi penyembuhan, pasien  ODGJ diberi beberapa ketrampilan antara lain, pada bidang pertanian dan agama misalnya diajarkan cara menanam sayuran, dan malamnya melaksanakan tawasulan serta pengajian.

Juga di didik memproduksi anyaman barang kebersihan rumah tangga seperti keset yang terbuat dari limbah kain, dan membuat sapu lidi.

“Hasil produksi pasien dijual ke koperasi dinas kesehatan dan keluarga pasien, seharga 10 ribu/helai,” ucapnya

Yayasan RC Repok Sukamahi berdiri tahun 2019 di awali adanya sejumlah warga di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi yang meliputi Desa Sukamahi, Kubang, Cibanteng dan Desa Rawabeulut.

Dimotori Ny. Rosini salah seorang petugas UPTD Puskesmas Sukamahi, RC Repok telah mengantongi legalitas pada tahun 2020 dari dinas terkait dan mengalami perkembangan signifikan.

Kini, Yayasan RC Repok Sukamahi memiliki fasilitas gedung dua lantai yang digunakan pasien laki-laki dengan ukuran 7×10 meter.

“Untuk pasien ODGJ perempuan, jompo dan OT yang berjumlah 16 orang di tempatkan di ruangan lainnya panjang 10 meter x lebar 8 meter,” katanya.

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *